Jumat, 18 Mei 2012

ikan mas



 Ikan Mas
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.
Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi dua golongan, yakni pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan kedua, jenis kumpai yang memiliki ukuran sirip memanjang. Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi menjadi dua yakni pertama kelompok ikan karper yang bersisik biasa dan kedua, bersisik kecil.
Sedangkan Djoko Suseno (2000) mengemukakan, berdasarkan fungsinya, ras-ras ikan karper yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan ras-ras ikan konsumsi dan kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias.
Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni ras ikan karper bersisik penuh dan ras ikan karper bersisik sedikit. Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan karper yang memiliki sisik normal, tersusun teratur dan menyelimuti seluruh tubuh. Ras ikan karper yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah ikan karper majalaya, ikan karper punten, ikan karper si nyonya dan ikan karper merah atau mas. Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah ikan karper kaca yang oleh petani di Tabanan biasa disebut dengan nama karper gajah. Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya adalah karper kumpay, kaca, mas merah dan koi


  
 Klasifikasi ikan nilem (Osteochilus hasselti):

Phylum
:
Chordata
Kelas
:
Osteichthyes
Ordo
:
Cyprinoidei
Familia
:
Cyprinidae
Genus
:
Cyprinus
Spesies
:
Cyprinus s
http://www.bbatjambi.co.id/gambarikan/besar/mas.gif
           


 Morfologi ikan Mas
Ikan mas memiliki bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak (Compressed) Mulutnya terletak diujung tengah,Bagian ujung mulut memiliki dua pasang sungut.Pada ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharynge teeth) yang tersusun tiga baris gigi graham.ikan mas secara umum hampir seluruhnya ditutupi oleh sisik,kecuali beberapa varietas yang memiliki sedikit sisik.sisik ikan mas  berukuran relatip besar digolongkan kedalam sisik tipe lingkaran (sikloid).sirip punggung (dorsal) memenjang dan bagian belakangnya berjari keras,sementara jari ketiga dan keempatnya bergerigi.
Warna ikan mulai dari kepala bagian atas sampai pangkal ekor bagian atas berwarna hijau keabu-abuan,mulai kepala bagian bawah sampai ke pangkal ekor berwarna putih kekuningan. Abentuk badan pendek,perut besar mata menonjol,kuduk melengkung pola sisik penuh dan teratur

 Habitat Ikan Mas
Ikan Mas mempunyai tempat hidup (Habitat) berupa perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras,seperti dipinggiran sungai atau danau.ikan ini hidup dengan baik di daerah dengan ketinggian 150-600m dpl.dengan suhu berkisar antara 25-300C.meskipun tergolong ikan air tawar,ikan mas terkadang ditemukan perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30 ppt.jika dilihat dari kebiasaan makannya ikan ini tergolong ikan omnifora,yakni ikan yang memakan berbagai jenis makanan,baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik (Amri,2002;41).
 Tingkat Kematangan Gonad
TKG (tingkat kematangan gonad) menunjukkan suatu tingkatan kematangan sexual ikan. Sebagian besar hasil metabolisme digunakan selama fase perkembangkan gonad. Umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari berat tubuh, sedangkan untuk ikan jantan berkisar antara 5-10%. Dalam mencapat kematangan gonad, dapat dibagi daam beberapa tahapan. Secara umum tahap tersebut adalah akan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. Ukuran ikan saat pertama kali matang gonad (length at first maturity, Lm) bergantung pada pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor lingkungan. Pembagian tahap kematangan gonad dilakukan dalam dua cara, yakni analisis laboratorium dan pengamatan visual. Cara yang umum digunakan ialah metode pengamatan visual berdasarkan ukuran & penampakan gonad, sebagi catatan metode ini bersifat subyektif. Indikator pembagian tahapan kematangan gonad dengan cara visual ialah:
1. Ukuran gonad dalam menempati rongga badan (kecil, 1/4 bag, 1/2 bag, 3/4 bag atau penuh);
2. Berat gonad segar (ditimbang);
3. Penampakan: warna gonad;
4. Penampakan butiran telor (ova) utk ikan betina (opaque, translucens/ripe/gravid),
5. Ada tidaknya pembuluh darah, dll.
Semakin besar ukuran gonad (beratnya makin tinggi), maka semakin tinggi pula TKG-nya. Nilai TKG juga berbading lurus dengan nilai GSI (Gonado Somatic Index) dan atau GI (Gonad Index). Rumus GSI menurut Batts (1972):
GI=(Wg/L^3)*10^8
Keterangan:
GI: Gonado Somatic Index;
Wg: Berat Gonad (gram);
L Panjang ikan (mm).
Karena sifatnya yang subjektif, sering terjadi perbedaan tahap TKG baik karena perbedaan observer maupun perbedaan waktu. Sebagai acuan standar, umum digunakan 5 tahap TKG (Five stage of visual maturity stage for partial spawning fishes) , yakni:

1. TKG I (immature, dara);
2. TKG II (developing, dara berkembang);
3. TKG III (maturing/ripening, pematangan);
4. TKG IV (mature/ripe/gravid, matang);
5, TKG V (spent, salin).
Diantara kelima kematangan standar tersebut, TKG III biasanya memiliki nilai GSI/GI dalam kisaran yang luas, menunjukkan tahap pematangan itu berlangsung relatif lebih lama dibanding TKG lainnya. Perbedaan spesifik dari tiap TKG bisa diketahui dari pengamatan mikroskopis terhadap ukuran diameter & penampakan ova, atau irisan histologis dari gonad/ovary.
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gonad, tingkat perkembangan ovarium, secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan suatu Indeks Kematangan Gonad (IKG) yaitu suatu nilai dalam persen sebagai hasil perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan dikalikan 100 persen (Effendie, 1979 dalam
Hadiaty, 2000).
IKG = Wg / W x 100%
Wg = berat gonad ; W = berat tubuh ikan
Indeks Kematangan Gonad atau “Gonado somatic Index“ (GSI) akan semakin meningkat nilainya dan akan mencapai batas maksimum pada saat terjadi pemijahan. Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan.
Penghitungan indeks kematangan gonad selain menggunakan perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh ikan, dapat juga dengan mengamati perkembangan garis tengah telur yang dikandungnya hasil dari pengendapan kuning telur selama proses vitellogenesis. Perkembangan gonad akan diikuti juga dengan semakin membesarnya pula garis tengah telur yang 62dikandung di dalamnya. Sebaran garis tengah telur pada tiap tingkat kematangan gonad akan mencerminkan pola pemijahan ikan tersebut.
 Food and Feeding Habit Ikan Mas
Pada ikan, khususnya Ikan Mas, selain mengenal spesis, perkembangbiakan dan habitat maka kebiasaan makan (feeding habit) juga penting untuk diketahui, karena pengetahuan ini akan menjadi petunjuk bagi pemancing dalam menentukan umpan, mengetahui waktu makan, selera makan dan sebagainya. Ikan Mas masuk golongan omnivora dan sangat rakus. Ia gemar mengaduk-aduk dasar perairan untuk mencari makan. Makanan alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong, udang, kerang, larva serangga dan organisma lainnya yang ada di perairan baik yang terdapat pada dasar perairan, pertengahan maupun permukaan air.
 Sedangkan pakan buatan diperkenalkan oleh manusia pada Ikan Mas di kolam budidaya, kolam pancing dan pada tempat-tempat dimana manusia membuang sisa makanan. Pakan buatan (umpan) dibuat manusia dengan cara meniru aroma atau bentuk dari pakan alami. Cara makan ikan ini cukup unik yakni dengan membuka mulutnya lebar-lebar dan kemudian menyedot makanannya seperti alat penghisap. Jadi umpan berstruktur lembut dengan bentuk partikel kecil sangat cocok untuk Ikan Mas. Dalam kondisi nafsu makan yang tinggi, apapun yang dianggapnya makanan akan dihisap kemudian dicicipi dan yang bukan makanan akan dibuang dengan cara disemburkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar