PENGARUH UPWELLING TERHADAP
KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI FITOPLANKTON DI PERAIRAN LAUT BANDA
WILDAN KESUMA PUTRA
230110100078
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
Musim Timur merupakan musim saat
terjadinya proses upwelling
di
perairan Laut Banda. Informasi adanya effek upwelling terhadap kelimpahan dan distribusi
fitoplankton di perairan Laut Banda belum banyak terungkap. Data kelimpahan dan
distribusi fitoplankton dengan mengambil contoh fitoplankton dari kedalaman 100
m ke permukaan menggunakan jaring plankton dengan bukaan mulut berdiamter 31
cm,panjang 120 cm dan ukuran mata jaring 80 μm. Pada saat musim timur tercatat
33 jenis fitoplankton, komposisi jenis fitoplankton lebih bervariasi
dibandingkan musim peralihan hanya 26 jenis fitoplankton.
Proses upwelling merupakan fenomena alam yang sering
terjadi di perairan laut, khususnya di perairan laut di daerah khatulistiwa.
Secara teoritis terjadinya proses upwelling karena adanya pengaruh angin dan adanya proses divergensi
Ekman.
Proses taikan air (upwelling) yang terjadi di suatu perairan
akan mempengaruhi kondisi kehidupan fitoplankton, hidrologi dan pengayakan
nutrisi di perairan tersebut. Disisi lain, kondisi fitoplankton baik
keanekaragaman dan distribusi fitoplanktonnya dipengaruhi pula oleh berbagai
faktor, seperti faktor atmosfer, lokasi dan kondisi lingkungan di perairan
tersebut. Proses taikan air (upwelling) di perairan Laut Banda terjadi karena pengaruh musim
tenggara (Juli-Agustus).
Menurut teori Wyrtki, angin tenggara pada musim timur
(Juli-Agustus) mendorong banyak massa air dari Laut Banda dan sekitarnya ke
barat lewat Laut Flores dan masuk ke Laut Jawa. Pola arus permukaan dapat di
lihat pada gambar. Akibatnya di Laut Banda dan sekitarnya terjadi difisit air
di permukaan yang harus diganti dari bawah, dan penaikan air tersebut itulah
yang disebut upwelling
atau
taikan air.
Sementara itu, peranan pemompaan
Ekman dalam memperkaya lapisan permukaan dengan zat hara di Laut Banda masih
perlu penelitian lebih lanjut. Yang sudah diteliti barulah peranan angin
monsoon (MT) yang menimbulkan defisit air di Laut Banda dan sekitarnya. Lokasi
terjadinya ditandai oleh suhu air yang relatif dingin di permukaan. Ekman
pumping atau pemompaan Ekman dapat berperan dalam memperkaya lapisan permukaan
dengan zat hara.
Sebagai kompensasinya terjadilah
penenggelaman atau pengasapan air (downwelling) masuk ke lapisan-lapisan dalam. Menurut Zijlstra et al. Bahwa di perairan Laut Banda
bagian timur terjadi proses downwelling tersebut antara bulan Februari-Maret
1985. Proses taikan air di perairan Indonesia terjadi dalam satu musim selama
tiga sampai empat bulan dan apabila dibandingkan dengan beberapa perairan di
dunia.
Untuk mendapatkan informasi
tersebut, perlu adanya suatu penelitian yang mencari faktor lingkungan apa yang
mempengaruhi komposisi fitoplankton berkaitan dengan adanya proses taikan air.
Dalam penelitian ini dibuat suatu hipotesis, bahwasannya upwelling mempengaruhi kehidupan plankton,
khususnya komposisi dan distribusi fitoplankton di perairan Laut Banda. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui faktor utama dari elemen lingkungan yang
mempengaruhi komposisi dan distribusi fitoplankton pada saat terjadinya proses
taikan air.
Dari
hasil penelitian diketahui bahwa komposisi fitoplankton pada musim timur
tercatat 33 jenis fitoplankton. Pada musim timur kemerataan fitoplankton tidak
merata Menurut Boje, perbedaan distribusi jenis fitoplankton
akan berasosasi dengan adanya perbedaan massa air akibat proses upwelling. Komunitas
fitoplankton sangat sensitif terhadap variasi fisik dan kimia suatu perairan.
Pada Musim
Timur saat terjadinya proses upwelling di dominasi
oleh kelompok diatom, yaitu dari marga jenis Chaetoceros
sp. Jenis Chaetoceros sp. merupakan jenis yang mendominasi
di perairan Kawasan Timur Indonesia. Analisis lebih lanjut untuk melihat
pengaruh lingkungan terhadap komposisi dan distribusi fitoplankton, dilakukan
pengelompokan (clustering) dan skala multi demensi (MDS).
Bertujuan
untuk melihat pengaruh lingkungan terhadap komunitas fitoplankton sudah banyak dilakukan
diberbagai tempat di perairan dunia. Mereka mengungkapkan bahwasannya respon
pertumbuhan fitoplankton sangat bervariasi dan kompleks sehingga sulit diduga
pola distribusi musimannya karena adanya pengaruh iklim.
DAFTAR PUSTAKA
semangat ya wildan untuk postingan berikutnya. ditunggu ^_^
BalasHapus