Sabtu, 19 Mei 2012


 PENGARUH UPWELLING TERHADAP KELIMPAHAN DAN DISTRIBUSI FITOPLANKTON DI PERAIRAN LAUT BANDA
  


WILDAN KESUMA PUTRA
230110100078


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011

Musim Timur merupakan musim saat terjadinya proses upwelling di perairan Laut Banda. Informasi adanya effek upwelling terhadap kelimpahan dan distribusi fitoplankton di perairan Laut Banda belum banyak terungkap. Data kelimpahan dan distribusi fitoplankton dengan mengambil contoh fitoplankton dari kedalaman 100 m ke permukaan menggunakan jaring plankton dengan bukaan mulut berdiamter 31 cm,panjang 120 cm dan ukuran mata jaring 80 μm. Pada saat musim timur tercatat 33 jenis fitoplankton, komposisi jenis fitoplankton lebih bervariasi dibandingkan musim peralihan hanya 26 jenis fitoplankton.



Proses upwelling merupakan fenomena alam yang sering terjadi di perairan laut, khususnya di perairan laut di daerah khatulistiwa. Secara teoritis terjadinya proses upwelling karena adanya pengaruh angin dan adanya proses divergensi Ekman.

Proses taikan air (upwelling) yang terjadi di suatu perairan akan mempengaruhi kondisi kehidupan fitoplankton, hidrologi dan pengayakan nutrisi di perairan tersebut. Disisi lain, kondisi fitoplankton baik keanekaragaman dan distribusi fitoplanktonnya dipengaruhi pula oleh berbagai faktor, seperti faktor atmosfer, lokasi dan kondisi lingkungan di perairan tersebut. Proses taikan air (upwelling) di perairan Laut Banda terjadi karena pengaruh musim tenggara (Juli-Agustus).

Menurut teori Wyrtki, angin tenggara pada musim timur (Juli-Agustus) mendorong banyak massa air dari Laut Banda dan sekitarnya ke barat lewat Laut Flores dan masuk ke Laut Jawa. Pola arus permukaan dapat di lihat pada gambar. Akibatnya di Laut Banda dan sekitarnya terjadi difisit air di permukaan yang harus diganti dari bawah, dan penaikan air tersebut itulah yang disebut upwelling atau taikan air.



Sementara itu, peranan pemompaan Ekman dalam memperkaya lapisan permukaan dengan zat hara di Laut Banda masih perlu penelitian lebih lanjut. Yang sudah diteliti barulah peranan angin monsoon (MT) yang menimbulkan defisit air di Laut Banda dan sekitarnya. Lokasi terjadinya ditandai oleh suhu air yang relatif dingin di permukaan. Ekman pumping atau pemompaan Ekman dapat berperan dalam memperkaya lapisan permukaan dengan zat hara.



Sebagai kompensasinya terjadilah penenggelaman atau pengasapan air (downwelling) masuk ke lapisan-lapisan dalam. Menurut Zijlstra et al. Bahwa di perairan Laut Banda bagian timur terjadi proses downwelling tersebut antara bulan Februari-Maret 1985. Proses taikan air di perairan Indonesia terjadi dalam satu musim selama tiga sampai empat bulan dan apabila dibandingkan dengan beberapa perairan di dunia.

Untuk mendapatkan informasi tersebut, perlu adanya suatu penelitian yang mencari faktor lingkungan apa yang mempengaruhi komposisi fitoplankton berkaitan dengan adanya proses taikan air. Dalam penelitian ini dibuat suatu hipotesis, bahwasannya upwelling mempengaruhi kehidupan plankton, khususnya komposisi dan distribusi fitoplankton di perairan Laut Banda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor utama dari elemen lingkungan yang mempengaruhi komposisi dan distribusi fitoplankton pada saat terjadinya proses taikan air.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa komposisi fitoplankton pada musim timur tercatat 33 jenis fitoplankton. Pada musim timur kemerataan fitoplankton tidak merata Menurut Boje, perbedaan distribusi jenis fitoplankton akan berasosasi dengan adanya perbedaan massa air akibat proses upwelling. Komunitas fitoplankton sangat sensitif terhadap variasi fisik dan kimia suatu perairan.

Pada Musim Timur saat terjadinya proses upwelling di dominasi oleh kelompok diatom, yaitu dari marga jenis Chaetoceros sp. Jenis Chaetoceros sp. merupakan jenis yang mendominasi di perairan Kawasan Timur Indonesia. Analisis lebih lanjut untuk melihat pengaruh lingkungan terhadap komposisi dan distribusi fitoplankton, dilakukan pengelompokan (clustering) dan skala multi demensi (MDS).



Bertujuan untuk melihat pengaruh lingkungan terhadap komunitas fitoplankton sudah banyak dilakukan diberbagai tempat di perairan dunia. Mereka mengungkapkan bahwasannya respon pertumbuhan fitoplankton sangat bervariasi dan kompleks sehingga sulit diduga pola distribusi musimannya karena adanya pengaruh iklim.

DAFTAR PUSTAKA

1 komentar: